Liburan Kuliah Pertama

05:05 0 Comments

Guten Morgen, Alle!

Tulisan ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri yang saat menulis ini sedang duduk sendiri di ujung jalan. Berusaha menghibur diri karena gerbang rumah udah digembok dan jadinya ga bisa masuk. Udah coba telpon adik, juga kakak. Hasilnya nihil. Harus nunggu matahari tiba dari ufuk timur untuk membangunkan mereka. Ya, mereka yang harus sibuk siap-siap pergi ke sekolah atau kampus. Saya tidak, tentu karena masih libur. Ga kerasa ternyata libur saya sendiri udah mau abis. Tujuh minggu lamanya itu. Sebelum masuk kuliah harusnya puas-puasin tidur antisipasi kalo nanti ga bisa gitu. Nyatanya sekarang malah banyak begadang.

Tujuh minggu. Ngapain aja kamu? Kamu itu maksudnya saya. Liburan buat setiap orang beda maknanya. Ada orang yang liburannya berarti harus pergi ke luar kota, bahkan luar negeri biar ga bosen. Ada orang yang liburannya bangun siang terus sebagai balas dendam atas kekurangan waktu tidur selama kuliah. Ada orang yang liburannya berarti diem terus di rumah untuk perbaikan gizi. Ada orang yang liburannya berarti waktu untuk kerja paruh waktu. Ada orang yang liburannya berarti sesuatu yang saya ngga tau karena saya belum kenalan sama mereka. Kalo buat saya, liburan itu berarti waktu untuk mengembalikan ritme hidup dan mencoba hal baru.

Sadar ga sih, kehidupan atau rutinitas sehari-hari seringkali merusak keteraturan yang diri kita butuhkan. Untuk mahasiswa, tugas kuliah sering kali bikin kita begadang dan kurang tidur. Besoknya, telat bangun untuk masuk kelas. Alhasil, buru-buru sampe lupa sarapan. Siangnya, karena ada urusan non-akademik telat makan lagi. Malemnya, balik lagi nugas. Hal-hal kaya gitu tuh merusak diri banget, menurut saya. Tubuh kita itu butuh tidur cukup, makan teratur, istirahat, olahraga, dan penyegaran. Belum lagi jiwa kita yang perlu juga dijaga agar selalu merasa tentram dan dekat dengan Tuhan. Mau ga mau, kita yang harus menjalani rutinitas terjebak di dalamnya. Itulah sebabnya saat liburan, kita perlu melakukan perawatan pada diri kita. Beri tubuh kita tidur cukup yang biasanya tidak terpenuhi saat masa kuliah. Isi perut kita dengan makanan bergizi secara  teratur dan sesuai waktunya untuk menambal kekurangan gizi dari makanan di warteg. Segarkan diri dengan bermain bersama teman, olahraga, dan aktivitas yang kita sukai. Terakhir, paling penting, jangan lupa dekatkan lagi diri kita pada Tuhan untuk mendapat ketenangan jiwa. Apalagi kalo saat kuliah kita sering melupakan-Nya.

Selanjutnya, coba hal baru. Waktu senggang yang begitu banyak tentu harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Apa yang kita ga bisa lakuin di masa kuliah yang sibuk, patut kita kejar di masa liburan. Manusia sukses adalah manusia yang menjadi pembelajar seumur hidup. Ketika kita mencoba hal baru, bisa jadi kita menemukan bakat lain yang terpendam dalam diri kita dan belum sempat kita kembangkan. Pengalaman baru membuka banyak peluang baru untuk kita berkembang.

Buat ngejawab pertanyaan di awal, saya mau cerita apa aja yang udah saya lakuin di liburan kuliah perdana saya ini.

Silaturahmi ke Rumah Sanak Saudara

Meskipun saya sendirian merantau di Depok, sebenarnya saya punya banyak sanak saudara dan handai taulan di sekitar Jakarta. Sayangnya, karena kesibukan kuliah dan ospek jurusan, saya ga pernah main ke sana. Sampe-sampe ditanyain kenapa ga main ke rumah padahal deket dari Depok. Liburan kemaren saya bertekad untuk bisa silaturahmi ke beberapa rumah saudara. Alhasil, saya berhasil silaturahmi ke Pamulang, Cibubur, bahkan sampe ke Tasik. Selain kata Rasulullah silaturahmi bisa memanjangkan umur, silaturahmi juga bikin rezeki nambah dan bikin saya lebih banyak tau jalan di sana. Menyenangkan juga loh menghabiskan waktu dengan sepupu-sepupu, baik yang masih anak-anak maupun sebaya.

Ketemu Kawan-Kawan Lama


Teman dan sahabat adalah orang-orang yang paling tepat untuk berbagi pikiran ataupun mencari inspirasi. Oleh sebab itu, selama liburan saya usahakan bisa bertemu mereka. Maklum, sebagai perantau, kebanyakan teman maupun sahabat banyak yang tinggal di Bandung sehingga jarang ketemu. Bertemu mereka yang sangat mengenalmu sangat menyenangkan, bukan. Bisa tukar cerita, curhat, minta nasihat, minta traktiran kalo emang ulang tahun,  atau juga nyombongin rambut yang berhasil dirawat hingga gondrong. Liburan ini saya beruntung bisa ketemu dengan Alia yang sekarang tinggal di kawasan Bumi Serpong Damai, Tanggerang. Di Bandung, saya sempatkan bertemu teman-teman SMP ketika diminta jadi trainer di acara pelatihan kepemimpinan. Saya juga bermalam dengan kelompok mentoring atas undangan mentor saya selama SMP, Muhammad Aria, yang senang hati memberi nasihat tanpa diminta. Saat saya berulang tahun, teman-teman SMA saya sengaja menjahili saya sebelum mengucapkan selamat. Bahkan, saya sempat main ke SMPN 5 Bandung dan SMAN 20 Bandung bertemu guru dan adik kelas. Semuanya menyenangkan.

Blue Corps 554


Jadi Guru Privat

Berkat sebuah tawaran dari senior saya, Kak Arlan Hardiyan, yang menawarkan posisi guru privatnya selagi dia berlibur, saya berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai guru privat untuk seorang siswa SMP. Pekerjaan ini sangat menggiurkan dan tidak terlalu sulit. Untuk lulusan SMA, tentu saja pelajaran SMP terasa lebih mudah karena tidak terlalu detail seperti di SMA. Saya hanya perlu sedikit mengulang materi Fisika, Biologi, dan Matematika yang pernah saya kuasai sebelumnya. Sebagai guru privat, saya diminta mengajar tiga kali seminggu dengan durasi mengajar satu jam setiap pertemuan. Setiap kali mengajar, saya dijamu santap malam oleh orang tua siswa. Bayarannya tergolong tinggi, yaitu Rp100.000,00 per jam. Easy money sekali pekerjaan ini bagi saya. Pekerjaan ini saya jalani selama tiga minggu dan berhasil menghasilkan banyak uang juga penghematan di dompet saya.

Gabung ISAFIS

Setelah mendengarkan penjelasan yang menjurus promosi oleh Kak Maya Susanti, senior saya sekaligus Presiden ISAFIS 2013, saya memutuskan gabung ke organisasi ekstra kampus ini. Butuh sedikit perjuangan untuk bisa anggotanya. Selain mengisi formulir yang lumayan tebel dan wawancara, ada masa orientasi juga buat anggota baru. Tapi semuanya menyenangkan. Selain menambah kegiatan saya selama liburan, gabung dengan organisasi ini juga membuka banyak peluang baru untuk pengembangan bakat berorganisasi saya. Kalo mau baca cerita masa orientasinya, bisa baca di sini.

Kursus Mengemudi Mobil

Hari gini, ga bisa bawa mobil itu biasa, kan emang berat. Kalo, mengemudikannya, apalagi cowo, itu harus bisa. Sebenarnya ini adalah les yang tertunda karena seharusnya saya ikut ini sebelum kuliah. Tapi, waktu itu persiapan pindah ke Depok mepet, jadi baru sekarang ada waktu. Sebagai orang Bandung, saya bangga dengan cara mengemudi orang Bandung yang tenang, sopan, dan ramah di jalan. Beda banget sama orang Jakarta yang sering ngebut, pelit jalan, dan egois di jalan. Karena itu saya berusaha belajar sebaik mungkin biar ga malu-maluin orang Bandung. Kursus mobil yang saya ambil terdiri dari 12 pertemuan dengan durasi satu jam setiap sesi. Saya yang ga punya waktu minta jadwal dipadatkan dalam dua minggu agar sebelum kembali ke Depok, saya sudah memiliki SIM. Pengajarnya agak bawel, tapi detail dan mengajar secara bertahap. Kerasanya jadi lebih mudah. 

Program Baca Buku

Selama liburan saya, menargetkan menambah bacaan agar wawasan tidak stagnan. Sampai saat ini sudah tiga buku yang berhasil ditamatkan. How to Win Friends and Influence People, 100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah, dan Strategi Hideyoshi. Membaca buku itu tidak perlu meluangkan banyak waktu. Kita tinggal bawa buku yang kita ingin baca ke mana saja. Ketika tidak ada kerjaan atau sedang menunggu, kita bisa baca bukunya. Tiba-tiba buku tersebut sudah selesai kita baca. Tidak terasa. Buku juga sering memberi kita nasihat dan motivasi yang tidak kita duga.

Menulis

Setelah lama tidak menulis di blog, saya merasa ini waktu yang tepat untuk kembali menulis. Banyak waktu luang dan pengalaman baru tentu saja membuat memiliki lebih banyak bahan untuk diceritakan. Blog saya pun kembali ramai dikunjungi para pembaca.

Olahraga

Untuk menjaga ketahanan tubuh, saya coba rutinkan olahraga setiap dua hari selama liburan. Hasilnya lumayan memuaskan karena banyak waktu luang yang bisa saya gunakan.

Jika dirangkum, liburan saya memiliki tiga fase. Dua minggu pertama, saya pulang ke Bandung untuk merayakan tahun baru bersama keluarga besar. Tiga minggu kedua, saya mengajar di Depok pada hari kerja dan mengunjungi saudara di akhir pekan. Waktu luang digunakan untuk olahraga, membaca buku, menulis dan bertemu teman. Dua minggu terakhir, saya isi dengan kursus mengemudi di Bandung setiap hari Senin-Sabtu pukul 09.00-10.00. Selain itu, waktu di Bandung saya banyak habiskan bersama teman-teman.

Saya rasa liburan kali ini sangat menyenangkan dan berkesan. Punya uang sendiri, punya temen baru, pengalaman baru, dan banyak melakukan hal yang saya suka. Rasanya ini salahsatu atau mungkin satu-satunya liburan saya yang produktif. Sayangnya, di akhir liburan saya agak sedikit boros dalam hal pengeluaran. Tapi ga apa-apa lah. Uang bisa dicari lagi kan.

Ga kerasa ternyata sekarang udah pukul 05.00. Berarti sudah tiga jam saya resmi terlantar ga bisa masuk rumah. Setidaknya saya bisa menyelesaikan satu tulisan. Alhamdulillah. Jika ada salah-salah kata, maafkanlah orang yang terpaksa begadang ini. Terima kasih sudah mau baca. 

Wassalam,,

Ilman Dzikri

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: