Penyesalan

15:38 6 Comments



Bulan Juli kemarin tuh sangat ditunggu-tunggu. Bukan oleh saya, tapi oleh seluruh siswa SMA yang lulus UN, US, belum keterima di universitas, dan telah ikut UNMPTN. Karena pengumuman UNMPTN itu emang bulan Juli. Kakak ke-2 saya salahsatu yang paling nungguin. Setelah tahun lalu ga keterima di PTN, tahun ini nyoba lagi. Hari yang dinanti tiba. Pengumuman bisa diliat di web khususnya. Kakak saya pulang malem, muka kusut dan datar. Tahun ini ada juga sepupu yang ikut tes. Alhamdulillah keterima di FK UNPAD. Kembali ke kakak saya, di rumah ditanyain bunda tapi langsung ke kamar. Kerjaannya selama 2 hari selanjutnya cuma makan sama tidur sampe sakit. Hari ke-3 ayah ngobrol keras sama bunda evaluasi hasil tes kakak. Di bawah ortu ngobrol, di atas kakak nangis. Ya... kakak saya merasakan penyesalan yang sangat dalam.

Dari dulu ingin banget nulis tentang penyesalan ini. Soalnya banyak pengalaman saya dan hasil pikiran saya tentang hal ini. Tapi baru inget pas ada kejadian di atas itu. Saya mencoba berpikir dan merasakan diri saya di posisi kakak saya. "Apa yang akan saya lakukan jika saya yang ga lulus tes? udah tahun ke-2 lulus SMA, udah belajar setahun penuh.". Saya teringat pengalaman saya sendiri gagal masuk SMAN 5. Dan teringat apa usaha saya menghilangkan rasa penyesalan dan memperbaiki keadaan.

Apasih penyesalan itu? Menurut saya penyesalan adalah perasaan yang timbul ketika kita tidak mencapai apa yang kita inginkan padahal kita merasa sudah melakukan usaha terbaik. Penyesalan membuat kita terpaku pada masa lalu karena kita sering kali menyalahkan diri kita di masa lalu. Penyesalan juga jika tidak di atasi akan membuat kita sulit memandang masa depan. Membuat kita sulit mensyukuri apa yang kita dapatkan hari ini.

"Jangan menyesali sesuatu yang telah terjadi, apapun itu. Tapi perbaikilah sesuatu itu tanpa menyesalinya" 

Kalimat di atas saya pegang teguh sebagai prinsip. Walaupun tidak mungkin menghilangkan penyesalan. Karena memang seharusnya kita menyesal saat tidak bisa mencapai keinginan kita. Karena berarti ada yang salah dalam perjuangan kita. Tapi cobalah jangan terlalu lama larut dalam penyesalan. Ingat, manusia terhebat sekalipun tidak bisa melakukan satu hal. Merubah masa lalu. Penyesalan yang berlebihan akan menghentikan kita di masa lalu. Membuat kita tidak mau menjalani hari ini. Dan takut memandang esok hari. Padahal, seharusnya kita selalu menyadari bahwa Tuhan selalu memiliki skenario dan rencana terbaik di masa depan untuk kita.

Mari saya ceritakan kisah saya tentang penyesalan. Saya bersekolah di SMPN 5 Bandung. SMP terbaik di Bandung. Setiap orang di sana selalu berharap dapat lulus UN dan melanjutkan sekolah ke SMAN 3 Bandung. SMA terbaik di kota Bandung. Begitupun saya. Kelas 9 adalah masa perjuangan. Setiap orang belajar sebaik-baiknya untuk mencapai SMA terbaik. Kekurangan di sekolah dibahas di bimbel. Pulang malam setiap hari. Kondisi itu juga yang saya alami. Setelah melalui semua itu, tentu saja saya merasa saya telah bekerja keras.

UN tiba. Semua mengeluarkan potensi terbaiknya. Walau sangat disayangkan banyak siswa yang curang. Alhamdulillah hasil kerja saya berasal dari proses yang jujur. Sambil menunggu hasil, siswa yang masih ingin ke SMAN 3 ikut seleksi terbuka kelas SBI di sana. Perjuangan telah berakhir dan saatnya ikhlas menerima hasil. Hasil seleksi terbuka di SMAN 3 saya tidak lulus. Hasil UN saya berjumlah 37,60. Nilai yang tidak terlalu tinggi dibanding teman-teman lain satu angkatan. itu berarti keinginan masuk SMAN 3 telah pupus. Pada saat memilih SMA, saya putuskan tujuan saya adalah SMAN 5 dan 20. Dan akhirnya realita menjawab dengan tegas bahwa saya harus menjadi siswa SMAN 20 Bandung. 

Penyesalan muncul. Saya mencaci dalam hati kecurangan yang terjadi dan kekurang maksimalan usaha saya. Selalu sedih dan marah melihat siswa-siswi dan bangunan SMAN 3 dan 5. Karena tidak bisa menjadi siswanya. Tapi hidup terus berjalan. Mau tidak mau saya harus sekolah di SMAN 20. Saya mulai mengubah cara berpikir. Penyesalan itu saya hilangkan sedikit demi sedikit dan saya jadikan bahan bakar untuk berprestasi di SMAN 20. Lalu kehidupan di SMA jadi lebih menyenangkan. Saya mampu menerima teman-teman dan lingkungan sekolah baru. Cita-cita di SMAN 20 mulai saya tentukan. Aktivitas sekolah saya perbanyak terutama yang saaya sukai. PK, baseball, DKM. Dan setelah saya tenggelam dan menyenangi aktivitas dan rutinitas, mulai lah saya sadar. Saya senang di tempat saya sekarang dan ini memang takdir saya. Jika saya tidak masuk SMAN 20, tidak akan pernah saya jadi atlit baseball karena di SMAN 3 dan 5 tidak ada ekskul khususnya lagi. Jika saya tidak masuk SMAN 20, tidak akan pernah saya tertantang masuk PK karena di SMAN 3 dan 5 PK sudah berjalan efektif. Sadarlah saya bahwa saya beruntung dan harusnya bersyukur. Bahwa banyak yang bisa saya dapat di SMA saya.

Hasilnya apa? kelas X saya selalu masuk 10 besar kelas, hari ini saya adalah ketua PK dan ekskul Baseball - Softball SMAN 20 Bandung periode 2010-2011. Luar biasa! saya mendapat kesempatan menjadi orang yang bisa melakukan banyak hal berharga.

Dan kesimpulan saya dalam menghadapi kegagalan adalah :

1. Ketika gagal, evaluasilah akibat kegagalan kita
2. Jangan larut terlalu lama dalam penyesalan
3. Jadikan kegagalan pembelajaran dan bahan bakar untuk menjadi lebih baik
4. Syukuri apa yang kita dapatkan hari ini
5. Pandanglah kegagalan dari berbagai sudut pandang
6. Yakinlah rencana Tuhan itu selalu yang terbaik

Pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang paling baik. Semoga pengalaman yang saya bagi ini dapat menjadi pembelajaran buat pembaca dalam menghadapi kegagalan dan penyesalan yang timbul setelahnya.

Oh ya, ada yang ketinggalan. Tips menghilangkan penyesalan yang muncul kadang-kadang. Caranya, setiap muncul suatu penyesalan, langsung pikirkan 10 hal positif dari kegagalan kamu mencapai keinginan. Contohnya masih pengalaman saya. Pernah suatu saat saya iri melihat jaket angkatan SMAN 5 yang kompak dan keren desainnya. Saya langsung cari hal-hal yang saya sukai yang ga akan saya dapet kalo masuk SMAN 5. Waktu itu saya mikir saya bisa ikutan baseball karena SMAN 20, kalo ga masuk 20 saya ga akan kenal Alia, Kukuh, Aldiani, Aisyah dan masih banyak orang luar biasa yang bisa saya temui di SMAN 20. Terus karena masuk SMAN 20 saya lebih semangat belajar mengejar SMA lainnya. Dan masih banyak lagi sugesti yang saya buat untuk diri sendiri. Jadi selalu lihat sisi positifnya.

Ilman Dzikri

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

6 comments:

  1. Kereeeeeeeeeeeeeeeen. ih aku ga bisa lah nulis kayak gini. susah itu susaaaaaaaaaaaaah.

    ReplyDelete
  2. hahaha.. makasih dhila. kita tipe tulisannya beda ya! kamu mah ringan, berisi, rame, jenaka. saya mah serius doang bisanya. malah susahan tulisan kaya kamu buat sya.

    ReplyDelete
  3. Pertama-tama,semoga kakak kamu udh gak apa2.aku aja pas kelempar dr pilihan 1 nangis sejadi-jadinya.
    Dua,penyesalan adalah penyakit hati yang cuma bisa diobati sendiri.ya gak?
    Tiga,(off topic),salam kenal Dhil,aku udah baca blog kamu...bhs.inggris kamu dewa.sama kayak temen aku yang namanya dhila.
    (Jangan2 harus kasih anak dgn nama dhila biar jago b.ing.heheh)

    ReplyDelete
  4. He.. kaka saya udah keterima di FK Unisba sekarang. Penyesalan tuh emang harus dimenej, dan kontrolnya cuma di diri kita sendiri. Orang lain cuma bisa bantu saran dan motivasi. Selanjutnya, diri kita yang nentuin bakal berubah atau ngga.

    Dhila mah emang udah jago yas. Dia jago di sangat banyak bidang. Blognya aja bagus.

    *asyik banyak komen..

    ReplyDelete
  5. Ooo....baguslah kalo begitu.selamat.(ketauan cuma sekali baca langsung komen.heheh)
    Setuju.regret then moving on...
    Yup.blog Anda(Dhila) keren.

    ReplyDelete
  6. waaaah aku telat ga pertamax (sosoan jadi kaskuser).

    sama man aku juga mikir gitu pas ketajong dari 5. tapi kamu bisa ngatasinnya, aku engga.

    ReplyDelete