Tentang Kepercayaan

21:39 5 Comments



Pernahkah kalian dapat amanah, tanggungjawab atau tugas? Ya, kalian semua pasti pernah. Semua itu berhubungan dengan satu hal, yaitu ‘kepercayaan’. Apa sih kepercayaan? Kepercayaan itu adalah rasa percaya seseorang untuk mengamanahi sesuatu pada diri kita. Baik barang, tugas, tanggungjawab ataupun yang lainnya. Kepercayaan tumbuh jika kita senantiasa melakukan sesuatu yang diamanahkan pada kita secara sungguh-sungguh. Satu hal yang teman-teman semua perlu tahu adalah bahwa ‘kepercayaan yang telah hilang dari diri kita tidak mungkin kita dapatkan kembali’. 

Ingatkah kalian pada cerita penggembala tukang bohong? Suatu hari seorang penggembala yang merasa bosan berteriak bahwa ia diserang serigala. Ketika warga datang, ternyata serigala itu tidak ada dan si penggembala tertawa karena berhasil menipu warga. Hari kedua, penggembala melakukan hal yang sama. Berteriak padahal tidak diserang serigala. . Namun, kali ini warga yang ingin menolong mulai ragu-ragu untuk mendatangi si penggembala karena pernah dibohongi. Ketika datang, warga kembali kecewa dan kesal karena mereka dibohongi penggembala. Hari ketiga, penggembala melakukannya lagi. Kali ini warga tidak percaya lagi pada teriakan si penggembala. Tentu saja karena mereka tidak mau dbohongi untuk ketiga kalinya. Padahal, saat itu ia benar-benar diserang serigala. Akhirnya penggembala mati oleh serigala karena tidak ada yang mau menolongnya.

Begitulah teman-teman, ketika kita mengecewakan orang lain karena hasil kerja kita, kepercayaan orang lain akan berkurang terhadap kita. Dan kepercayaan yang telah hilang itu tidak bisa didapatkan kembali karena kita pernah mengecewakan orang yang memberi kita amanah. Sehingga semakin lama kepercayaan orang lain pada kita akan terus berkurang jika kita tidak memperbaiki diri. Bahkan, ketika sudah memperbaiki diri pun orang lain akan sedikit ragu untuk percaya pada kita. Yang awalnya 100 % menjadi 90 %, awalnya 90% menjadi 80%. HIngga seterusnya. Jika kepercayaaan telah hilang seluruhnya dari diri kita, maka celakalah kita seperti penggembala tadi. Seluruh ucapan kita tidak akan dipercaya, tugas-tugas dan tanggungjawab tidak akan diberikan pada kita. Dan karena tidak bisa kembali, maka satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah selalu menjaga dan melaksanakan amanah yang diberikan pada kita sebaik mungkin.

"Kepercayaan itu bagaikan penghapus. Semakin banyak kesalahan yang dibuat, semakin kecil." 


Begitulah kawan, semoga kita digolongkan pada golongan orang-orang yang amanah. Amin.

Ilman Dzikri

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

5 comments:

  1. kalau kita percaya sama seseorang tapi orang itu gak percaya sama kita gimana cara kita membuktikan pada seseorang itu bahwa kita bisa dipercaya tanpa mengungkapkannya ?

    ReplyDelete
  2. Hai Anonim.. (lain kali sebut nama napa)

    sebenernya menurut saya sih gampang.. dengan kita tidak pernah mengecewakan orang tersebut, orang itu pasti akan percaya pada kita. selain itu, buat ngelakuinnya, kamu perlu kondisi di mana kalian harus kerja bareng. saat kerja itu lah kamu ga boleh ngecewain. dengan hal-hal sepele kaya dateng tepat waktu saat janjian, nyelesein tugas tepat waktu, kamu udah bisa dapet kepercayaannya.

    ReplyDelete
  3. Ups! lupa euy. Makasih ya anonim dah komen.

    ReplyDelete
  4. nah, sekarang kalau mereka udah percaya sama kita terus kita melakukan satu kesalahan (yg ga sengaja kita lakukan) yang membuat kepercayaannya bimbang gimana cara kita buat balikin kepercayaannya lagi seperti semula ?

    ReplyDelete
  5. inget! kepercayaan yang udah ilang ga mungkin kembali. jadi, kalo menurut saya, yang bisa kamu lakukan adalah pertama evaluasi dan cari kesalahan kamu. lanjut minta maaf dengan sungguh-sungguh sama temen kamu. udah gitu ya kembali ke awal, kamu bangun kepercayaan lagi dan jangan sampe pernah ngecewain lagi. apalagi kepercayaan mereka sama kamu udah ga 100% sekarang.

    ReplyDelete