karena aku, adalah orang yang bebas...

20:24 0 Comments

aku adalah orang yang bebas. yang menjalani hidup sesuka hatiku. semua orang bebas mengkritikku, memberi saran, menghina, memaki, mengejek, dan memuji. tapi tak ada satupun yang berhak dan punya wewenang untuk mengubah keputusanku. kecuali aku!

selama ini kucoba netral. tidak pernah terlalu benci seseorang. juga terlalu suka seseorang. kucoba mengerti setiap orang yang berinteraksi denganku. kucoba tahan keegoisanku, kucoba tahan kritik tajamku, kucoba buat orang senyaman mungkin, kucoba hargai dan hormati pendapat orang lain, kucoba jelaskan semua pemikiranku, dan kucoba untuk selalu jujur pada siapapun. namun tak ada satupun yang mengerti itu. tak ada yang mengerti maksudku!

namun ternyata usahaku terlalu naif. dua permata berhasil merebut perhatianku. kilauannya menerangi hari-hariku. mereka memberiku harapan untuk menjelaskan semua maksudku, semua pmikiranku, dan semua prinsipku. namun kembali aku gagal.

kali ini aku terlalu tinggi melempar salah satu permataku. hingga ia jatuh dan pecah berserakan. seakan berkata padaku, "jauhilah aku! kini aku ingin pergi jauh darimu." kutahu ini sangat berat bagiku tuk membiarkannya pergi. namun permata itu terlalu berharga bagiku untuk kuabaikan keputusannya. dan kini, dengan berat hati kuterima keputusannya. keputusan dari seseorang yang sangat berharga bagiku.

permataku yang lain hanya diam. ku kubur dia. tanpa ia tau apa salahnya. ini memang bukan kesalahannya. mungkin aku jahat. tapi aku hanya tidak ingin melihatnya pecah. mungkin ini juga kesalahan permata yang pecah. yang mencoba mengaturku dan menyuruhku melakukan apa yang tak ingin kulakukan. meninggalkanku tanpa peduli luka yang tergores akibat pecahannya. bagiku, lebih baik kehilangan kedua-duanya. daripada kehilangan salahsatu.

namun kini aku tersadar. aku masih punya berlian. yang kilauannya lebih terang dari yang lainnya. dia tak pernah berusaha memahamiku. akupun tak pernah memaksanya mengerti aku. namun ia sangat berarti. selalu bisa membuatku tertawa dengan kepolosannya yang bening. selama ini tak kurasakan terangnya, karena ia juga bebas sepertiku. tak mau diatur. kini, hanya ia yang menemaniku dalam kesendirianku. semoga saja ia tetap bersamaku.

mulai saat ini, aku yang akan memutuskan keputusanku sendiri! takkan kubiarkan orang lain mengaturku lagi!

selamat tinggal permataku. telah kurelakan kalian pergi dengan tangisku...

Bandung, Jum'at 3 Juli 2009 pukul 17.37

(Dipublikasikan kembali dengan perubahan secukupnya)

Ilman Dzikri

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: