Antara Jujur dan Menjaga Perasaan

22:51 4 Comments

Gute Nacht alle!!!

Sore ini, saat sedang belajar biologi di Prosus Inten ada beberapa cerita konyol dari gurunya. Beliau bernama Oloan, mungkin kalo orang sunda yang baca denger nama oloan aneh, soalnya dalam bahasa sunda oloan berarti manja. Tapi beliau orang Medan jadi ga perlu dimasalahin. Ceritanya gini, kan bahasan kita tuh masuk ke Bab Genetika, di tengah-tengah beliau menerangkan materi, beliau cerita bahwa beliau bangga dengan tukang ojek di Indonesia. Karena suatu hari beliau dengar ada sekumpulan tukang ojek sekitar rumahnya yang bicarain konflik Libya dan Muammar Khadafi tiba-tiba bicarain gen. Akhirnya, beliau ikut ngobrol dan main gapleh bareng tukang ojek gara-gara sebelumnya yang diobrolin masalah biologi. Dan ketika bicara gapleh, menurut beliau gapleh itu udah jadi budaya di Bandung. Dan dengan bangganya beliau mengaku pernah menyabet gelar juara gapleh di acara 17 Agustusan. Iya!!! ju-a-ra-gap-leh-17-a-gus-tus-an! semua anak di kelas langsung tepuk tangan ikutin komando dari saya.

Materi berlanjut sampai kita berhenti di bagian fungsi DNA. Beliau menerangkan bahwa DNA berfungsi dalam pewarisan sifat dan tidak mungkin seseorang yang tidak memiliki leluhur yang sama akan memiliki DNA yang sama. Karena itu tes DNA tidak mungkin salah menurutnya. Nah, kali ini beliau curhat, "Bapak dulu pernah mengajak orang tua bapak untuk melakukan tes DNA." Sontak semua nanya kenapa perlu tes DNA segala. Lalu beliau bilang, "Ibu saya bergolongan darah A dan Ayah saya bergolongan darah O. Sedangkan saya bergolongan darah AB." Ternyata... beliau sendiri ragu apakah dia benar anak kandung atau bukan, karena ga mungkin golongan darah A dan O menghasilkan golongan darah AB. Berarti ada yang salah dengan hidupnya. Lagi-lagi isi kelas ketawa denger cerita dari Pa Olo. Harusnya sih sedih. Tapi aneh sih ceritanya. Jadi kita gembira bersama deh.


Tapi jangan salah bro! Guru yang satu ini selain wawasannya luas dan pastinya jago biologi, tadi sore saya dapet pelajaran berharga dari Pa Oloan. Tentang apa? lagi-lagi tentang wanita. Awalnya beliau nyeletuk, "Cewe itu ga suka cowo yang jujur. Makanya cowo yang jujur pasti ga laku." setelah denger itu sebagian cewe ngebantah dan langsung ditanggapi "Kalo ga percaya, buktinya cewe suka kan kalo digombalin cowo. Padahal udah jelas itu bohong.". Semua langsung diem. Dan akhirnya keluar kesimpulan yang kocak "Berarti kalian cewe yang pacaran sebenernya cowo kalian tuh tukang bohong semua.". Sebagian (termasuk saya) ketawa dan sebagian diem, mungkin karena merasa.

Entah kenapa, kata-kata "Cewe ga suka cowo yang jujur." itu terngiang-ngiang terus di dalem kepala. Hati saya berontak! saya pikir, "Mana mungkin hubungan bisa jalan dengan baik kalo ga terbuka dan saling jujur? Mana mungkin cewe suka sama tukang bohong apalagi dibohongin?". Semuanya terus terngiang, saling membantah dan berkecamuk dalam pikiran. Masalahnya, saya sendiri mengalami kejadian berusaha dengan niat baik terbuka dan jujur ke cewe, tapi hasilnya malah bikin cewe yang bersangkutan marah dan ngambek ke saya. Saya terus mikir kenapa ko jadinya gini? kenapa ko maksudnya baik tapi ga bisa diterima? di mana bagian kesalahannya? Apa bener jadi cowo ga boleh terbuka dan jujur sama cewe?

Semuanya seperti berputar dalam pusaran. Tapi lama kelamaan pusaran itu menjadi tenang lalu mengalir perlahan. Semakin jelas dan jelas jawabannya tergambar di sana.
"Mungkin cewe bukan ga suka cowo yang jujur, bukan ga bisa menerima keterbukaan, tapi cewe lebih senang perasaannya dijaga."
Penjelasannya sih, yang pertama, dari buku yang saya baca, cewe itu kurang suka dikritik dan cenderung sensitif terhadap kritikan. Misalnya, ketika udah lama berdandan, dia dikomentarin kurang ini, kurang itu, terlalu ini, terlalu itu, sama cowo, dia pasti marah. Karena sebenarnya saat berdandan itu dia sedang berusaha tampil sebaik mungkin.

Yang kedua, kita harus inget lagi fitrah manusia khususnya cewe. Cewe adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dengan kekuatan perasaan lebih dibanding cowo. Cewe memang lebih banyak dipengaruhi perasaan dalam menentukan keputusan. Terkadang hal yang benar tapi kurang nyaman di hati cewe bisa jadi ngebuat hal benar itu ga bisa diterima.

Buat kalian para cowo, saya tau mungkin menurut kita sebagai cowo, mengatakan yang sebenarnya itu lebih baik, terbuka itu penting. Tapi tolong, mengertilah bahwa perasaan cewe penting untuk dijaga. Bahkan jika kita benar pun kalo penyampaiannya salah bisa jadi hal baik yang ingin kita sampaikan itu jadi salah. Tegurlah, kritiklah, beritaulah cewe dengan sehalus-halusnya cara untuk menjaga perasaannya. Pikirkanlah selalu perasaannya sebelum menyampaikan sesuatu.

Belum pagi udah naik beca, terima kasih udah mau baca

*Ditulis dalam damainya perasaan yang telah dimaafkan (?)





Ilman Dzikri

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

4 comments:

  1. whoaa like this bro :bd
    you know girls so well deh, hahaha

    ReplyDelete
  2. woahahaha.. masih terus belajar. jadi malu nih.

    ReplyDelete
  3. hahahahaha, belajar sih belajar man, tp jgn pake galau dong man (di twitter), hihihi :p

    ReplyDelete